Cara yang paling tepat untuk memperbaiki sistem pendidikan di indonesia

Cara yang paling tepat untuk memperbaiki sistem pendidikan di indonesia 

Source : Pixabay.com


 Pendidikan, sudah tidak terhitung kita mengganti sistem pendidikan kita berapa kali, entah kurikulum, cara mengajar, atau etika dalam pelaksanaannya. Mungkin, jika orang tua dulu bersekolah dan dihukum dengan(maaf) cara sedikit kasar, itu seakan bukan hal yang besar dan biasa saja. Berbeda dengan sekarang, jangankan sampai melukai, mencubit atau mencolek saja pasti bisa sampai ke meja pengadilan.

 Terlepas dari hal yang saya singgung diatas, pernahkan kita berpikir, apakah memang sistem pendidikan kita sudah benar? Entah itu dalam hal membimbing, mengarahkan atau mengajari? Bukan maksud saya untuk menyalahkan siapapun disini atau menggurui, tapi memang saya selalu berpikir, apakah memang benar kita sudah berdiri di fondasi sistem pendidikan yang paling benar sekarang ini?

 Misal, contoh kecilnya begini, jika kita dulu diajarkan untuk jangan berhobong, lantas kenapa ketika sudah beranjak, mecontek malah menjadi hal yang lumrah? Apakah bisa diatasi ? Susah jika itu sudah mengakar, satu lagi, ketika saya bersekolah saya paling menyukai pelajaran bahasa inggris, dan sudah 9 tahun saya belajar itu, tapi apakah akan menjamin bahwa saya bisa berbicara bahasa inggris dengan fasih termasuk dengan idiomnya? Belum, jujur sampai sekarang saya masih belajar dan mencari metode yang pas untuk fasih berbahasa inggris , yang bisa menjadikan modal saya untuk berpetualang nanti, heheheh.

 Lantas apanya yang salah? Hanya satu, kurangnya motivasi diri untuk mencoba diluar teori. Kita tidak bisa menyalahkan sistem pengajarannya atau pengajarnya, karena memang bukan kapasitas siswa untuk menyalahkan itu. 9 tahun saya diajari teori basic dalam bahasa inggris yang mungkin tidak berkembang mengikuti jaman, bahkan sesekali ketika mengerjakan soal, terlintas apakah soal yang saya kerjakan ini hanya sebanding dengan tingkatan sekolah dasar atau smp di negara asalnya, sedikit aneh memang, tapi hal itu yang selalu terlintas di otak saya ketika pertama melihat lembaran soal bahasa inggris.

 Bahkan, ketika saya menonton film tanpa subtitle menjadi aneh mendengar penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang membuat saya kelimpungan sendiri dan gaya bicaranya yang cepat dan sangat natural. Walaupun lama kelamaan saya juga terbiasa dengan hal itu.

 Bahkan ketika saya terus melatih kemampuan bahasa dengan teman sebaya pun, kemampuan saya masih buruk dan malah mendesak saya untuk tidak berbahasa inggris lagi, yang mana itu malah menjadi motivasi saya untuk bisa berbahasa inggris dan membuktikan bahwa saya bisa.

 Jadi hal yang terbaik adalah dengan menumbuhkan motivasi untuk mencoba sesuatu yang diluar materi dan tidak selamanya juga kita harus selalu berpatok pada buku tulis, karena akan menjadi aneh, ketika kita mempraktekan tetapi masih menenteng kamus atau buku.

 Dengan melatih berbicara dalam berbahasa inggris, itu juga akan sedikit membantu, walaupun masih belepotan dan salah dimana-mana, tapi itu masih lebih baik kan daripada tidak mencoba sama sekali, selain itu juga, sedikitnya bisa menumbuhkan confident/ kepercayaan diri kita.

 Dengan menonton film juga membantu lho, sedikit demi sedikit kalian akan mengerti dan tahu bagiamana cara mengaplikasikan dengan benar kemampuan teori bahasa inggris kalian ke dalam percakapan yang lebih natural dan tidak terbata-bata

 Terlepas dari pembahasan terakhir saya yang sedikit OOT, cara yang paling tepat untuk memperbaiki fondasi pendidikan di indonesia adalah menumbuhkan motivasi dan mengaplikasikan teori yang sekiranya akan bekerja ketika terjun ke masyarakat, tapi yang paling penting tetap motivasi, karena tanpa motivasi semua hanya akan sia-sia saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuntilanak Bisa Digebuk Pakai Sapu? Inilah 5 Bukti Hantu Gak Bikin Takut, No. 2 Gak Nyangka

Mengejutkan, Tentara India Temukan Bukti Asli 'Siluman' Yeti itu Ada, Awalnya Biasa Lalu...

Emang Cuma Indigo Doang? Inilah 5 Bukti Asli Semua Orang Bisa Lihat Hantu, No. 4 Terbukti!